Sabtu, 06 Oktober 2018

Resensi Novel Hujan-Tere Liye


Judul :  Hujan
Penulis :  Tere Liye
Penerbit :  PT Granmedia Pustaka Utama
Tahun terbit :  Januari 2016
Tempat terbit:  Jakarta
Tebal halaman :  320 halaman
Cover :  Softcover
Desain cover :  Orkha Creative
ISBN :  978-602-03-2478-4

Kisah dalam novel ini di latar belakangi oleh pemikiran tentang masa depan bumi di mata Tere Liye yang begitu dekat dengan kerusakan-kerusakan dan kecanggihan teknologi pada masa itu.
Novel hujan mengisahkan tentang seorang gadis yang ingin melupakan hujan. Gadis itu bernama Lail. Lail pun mendatangi Elijah, seorang paramedis dengan alat serba canggihnya. Dengan cara Lail harus menceritakan setiap kejadian secara detail. Dan Lail menceritakan semuanya.
Delapan tahun yang lalu. Saat hari pertama masuk sekolah. Lail bersama ibunya menaiki kereta bawah tanah. Tak diduga gunung purba meletus dengan dahsyatnya, yang telah menghancurkan kota tempat tinggalnya dan menewaskan ibu serta ayahnya yang sedang bekerja di negara lain. Satu kejadian yang tak akan pernah bisa Lail lupakan sepanjang hidupnya. Beruntung, saat Lail akan menyusul ibunya yang jatuh, Lail diselamatkan oleh seorang anak lelaki, bernama Esok. 
Selama satu tahun Lail dan Esok tinggal dipengungsian. Setelah keadaan membaik pemerintah membubarkan pengungsian itu. Lail yang dititipkan di panti sosial. sedangkan Esok di adopsi oleh wali kota. Di panti sosial Lail mendapat teman sekamar yang selalu ceria dan semangat, bernama Maryam. 
Lail selalu rindu Esok. Mereka rutin bertemu satu bulan sekali. Kebiasaan itu terhenti saat Esok harus melanjutkan pendidikan di ibu kota. Mereka hanya bertemu pada liburan semester saja. Sejak saat itu, Lail menyibukan dirinya dengan aktivitas yang bermanfaat.
Singkat cerita, kerena kecerdasannya, Esok terlibat dalam pembuatan satu proyek, yaitu kapal luar angkasa yang akan membawa penduduk bumi terpilih ke luar angkasa untuk menghindari suhu bumi yang semakin lama semakin panas. Karena kerusakan stratosfer yang diakibatkan oleh keegoisan manusia. Sejak bencana gunung meletus, iklim di bumi tidak terkendali. Orang-orang yang akan pergi ke luar angkasa akan dipilih secara acak. Sayangnya Esok hanya memiliki tiket untuk dua orang. Suatu ketika wali kota datang menemui Lail agar memberikan tiket itu kepada Claudia, apabila Esok memberikan tiketnya kepada Lail. Terjadi kesalahpahaman dalam hal ini. Lail butuh penjelasan dari Esok. Sehari sebelum pengumuman resmi itu Esok masih saja tidak ada kabar. Karena itu, sehari sebelum pengumuman, Lail memutuskan untuk masuk ke ruang modifikasi ingatan. Lail ingin menghilangkan semua bebannya. Menghapus semua dari ingatannya. Esok terlambat mencegah Lail untuk melakukan modifikasi ingatan. Esok tak ingin Lail melupakannya. 
Namun, sebelum alat modifikasi ingatan itu bekerja, Lail memutuskan memeluk erat semua kenangannya. Lail tidak melupakan Esok. Kemudian pemerintah mengumumkan penerbangan kapal angkasa itu. Lail dan Esok tetap tinggal di bumi bersama. Satu bulan kemudian mereka menikah di bawah langit biru tanpa adanya awan.
Elijah, fasilitator Lail di ruang operasi mengerti bahwa bukan melupakan yang jadi masalahnya, tapi menerima. Barang siapa yang bisa menerima, maka ia akan bisa melupakan, dan hidup bahagia. Tapi jika ia tidak bisa menerima, dia tidak akan bisa melupakan.
Novel hujan bertema tentang persahabatan, cinta, melupakan, perpisahan, dan tentang hujan. Alurnya dibuat maju mundur antara tahun 2042 dan 2050. Hingga akhirnya alur klimaks dibagian awal cerita dengan sebuah penyelesaian. Latar tempat di suatu kota  yang tidak pernah disebutkan namanya, di suatu negara sub tropis. Sedangkan latar suasana tercipta saat tragedi meletusnya gunung purba yang menghancurkan dua benua.
Novel hujan memiliki dua tokoh utama, yaitu Lail dan Esok. Dan tokoh pendamping ada Maryam (sahabat Lail), wali kota dan istrinya (orang tua anggat Esok), Claudia (saudara angkat Esok), Elijah (paramedis), Ibu Esok, Ibu Lail, Ayah Lail, Ibu Suri (ibu penjaga asrama). 
Amanat dalam novel ini adalah dengan melakukan berbagai kesibukan kita bisa melupakan banyak hal. Namun, melupakan bukanlah solusi bijak mengatasi kesedihan. Solusi terbijak adalah menerima segalanya agar tidak jadi beban.
Kelebihan dalam novel hujan adalah ceritanya yang menarik, bahasanya yang mudah dipahami dan bisa membuat para pembaca merasakan setiap kejadian dalam novel ini. Alur  cerita yang tidak bertele-tele membuat imajinasi pembaca melambung tinggi. Banyak kejutan-kejutan yang terjadi dan tidak terbayangkan sebelumnya. Banyak motivasi tentang persahabatan, cinta, melupakan, perpisahan, perjuangan, ketegaran, dan kesabaran. Selain itu juga, tampilan cover yang menarik dan sesuai dengan judulnya. Pada bagian belakang cover tidak ada sinopsis melainkan tema cerita yang membuat banyak orang ingin membacanya. Kekurangan novel ini hanya terdapat pada tampilan kertas yang kurang menarik.
      Secara umum novel ini bagus dan layak untuk dibaca oleh berbagai kalangan, karena ceritanya yang menarik dengan bahasa yang mudah dipahami. Juga banyak pelajaran yang bisa diambil dalam kisah ini.